Judul : Kehidupan Kedua
Kategori : Makna kehidupan
Penulis : Caesar Al-hakim
“Allahuakbar, Allahuakbar” suara adzan subuhpun berkumandang tetapi seorang yang terbangun karena suara adzan itupun tak kunjung bangun dan mengambil air wudhu. Tetapi, ia lebih memilih menutup kedua telinganya dengan bantal yang ada disekitarnya “Arrrgghh, apaan sih ini gatau orang tidur yah!!” gerutunya.
Sehabis mandi segera ia turun dari
kamarnya menuju meja makan. “Heh! Mobil sudah dicuci belum!?” berpapasan dengan
pembokatnya. “Sudah Den” jawabnya. Sehabis sarapan ia lalu melihat jam tangannya
sudah pukul 07.30. Segera ia menuju garasi dan mengendari sebuah mobil BMW 7
series 760Li warna putih miliknya.
(Ini lah ia Doni Syaputra biasa di
panggil Doni. Di kampus ia dikenal teman-temannya mahasiswa paling kaya tetapi
sombong, bagaimana tidak sombong ayahnya memiliki banyak perusahaan terkemuka
sehingga membuat ia serasa memiliki segalanya dan lebih mementingkan urusan
dunianya saja)
Jam sudah menunjukkan pukul 14.00 siang.
Merasa jam kampusnya sudah selesai, seperti biasa ia dan sejumlah
teman-temannya menuju sebuah cafe dan tak puas dari cafe ia menuju ke diskotik
untuk bersenang-senang dengan teman-temannya. Melihat jam ditangannya sudah
menunjukkan pukul 23.00 ia dan temannya segera balik menuju mobil mewah milik
doni.
Dalam keadaan senang dan enjoy doni pun menyetir mobil mewahnya sambil
mengunyah permen karet. “Berengsek! Lama amat nih lampu merah” gerutu doni di
lampu merah. “Eh, lo lo pada mau lihat kecepatan mobil milik gue kalau lagi
ngebut ga!?” ide doni kepada teman-temanya. “Jangan lah nanti kalau nabrak gimana
gue kan belum married” jawab temannya. “Nyali lo kecil, man tenang aja. “Sehabis
lampu merah gue akan tancap gas sekencang-kencangnya” balas doni. “Tok Tok.” Seorang pengemis mengetuk kaca
mobilnya. Merasa konsentrasinya terganggu muncul ide doni terhadap pengemis
tersebut. Segera doni membuka kaca mobilnya pengemis itu pun menjulurkan
tangannya berharap dikasih uang olehnya dan ternyata sebuah permen karet bekas
ia kunyah ia kasih ke pengemis itu “Makan tu permen karet!! Hahaha” sambil
meludah kearah pengemis itu.
“Ting, Lampu merah itu pun berubah menjadi hijau yang berarti jalan. Doni
pun menginjak pedal gas sedalam-dalamnya berharap mendapatkan kecepatan yang
diinginkannya dari mobil nya tersebut. Tetapi kejadian yang tidak diinginkan
oleh teman-temannya tersebut terjadi. Mobil belok kekiri karena doni menghindar
agar tidak menabrak seekor kucing yang sedang menyabrang tetapi sayangnya
mobilnya menabrak pembatas jalan dan terpental terguling-guling sampai
jumlahnya tak terhitung lagi dan akhirnya mobil doni pun terhenti setelah
menabrak pohon besar diseberang jalan. Warga sekitar yang melihat kejadian itu
pun segera menelpon ambulance. “Wah mobilnya melaju cepat dan menabrak, tepanting-panting
sampai berpuluh-puluh kali mungkin penumpangnya ga ada yang selamat tu” ucap seorang
warga yang melihat kejadian itu.
Doni dan teman-temannya segera dibawah dengan mobil ambulance menuju rumah
sakit terdekat. Dalam perjalanan menuju rumah sakit teman-teman doni akhirnya
menghembuskan nafas terakhir satu persatu sementara donipun dalam keadaan
sekarat darah ada dimana-mana tulang tangan kanan doni mengalami patah tulang
dan detak jantung doni pun semakin lemah.
Sementara itu pengelihatan doni pun mulai buram seakan-akan ingin di
jemput oleh malaikat penyabut nyawa.
Detak jantung nya pun semakin lemah saja sehingga dokter harus menyiapkan
alat kejut jantung 1, 2 kali percobaan untuk mengejutkan detak jantungnya pun
tidak berhasil tetapi dokter tidak putus asa percobaan ketiga akhirnya
membuahkan hasil untuk doni, ia pun tersadar dan terkejut melihat tubuh nya
terbaring dengan banyak darah dimana-mana. “mengapa aku keluar dari tubuhku!
Apakah aku sudah mati?! Tidak mungkin aku tidak mau mati dulu!!” menanyakan
kepada dirinya sendiri. Iapun belum juga percaya dengan keadaan yang dialaminya
ia mencoba memegang tubuh dokter tetapi tembus. “apakah aku sudah menjadi roh
yang gentayangan?! Tidaaak!!”
“Kamu sudah mati” “Kamu sudah mati” “Kamu sudah mati” kalimat itulah yang
didengar doni tetapi ia mencoba mencari asal suara itu tak dapat ditemukan
doni. “Siapa kau!! Tunjukan dirimu!” sambil menantang agar suara tadi
menampakan bentuknya. “Berbaliklah” balas suara tadi. Doni pun seketika itu
membalikkan badannya sontak ia terkejut melihat seseorang dengan tinggi 2x lebih
tinggi dari tubuhnya dan pada wajah seseorang itu sangat bercahaya, sehingga
doni tidak mampu melihat wajahnya karena cahaya yang cukup terang.
“Siapa kau?! Apa kamu malaikat yang diutus untuk membawaku kesurga? Atau
jin yang diutus untuk membawaku keneraka?!” tanya doni ke seseorang itu. “................”
jawabnya hanya diam. “Siapa kau?” tanya doni dengan nada masih bingung. Orang
misterius itu pun memegang pundak doni seketika itu suasana berupa sekeliling
doni menjadi warna merah darah bau busukpun menusuk hidung teriakan-teriakan
yang menakutkan terdengar sangat keras dan sepertinya sedang mengalami siksaan
yang amat-amat pedih.
Doni pun mengerti bahwa tempat ini adalah neraka dimana tempat orang-orang
melakukan pertanggung jawaban atas semua dosa-dosa yang telah dilakukan selama
masa hidupnya di bumi. Ia melihat sekeliling ternyata doni melihat sekumpulan
orang dan juga salah satu temannya yang sedang disiksa dengan memasukan mereka
kedalam panci besar yang dibawahnya terdapat api yang sangat panas melebihi api
yang ada dibumi. Doni pun melihat lagi ada sekumpulan orang yang sedang di
siksa dengan dimasukkan sebatang besi panas melaluli mulutnya dan tembus di
lubang anusnya. Dan juga ada dua orang pria yang sedang bertengkar sampai
kepala mereka tak berbentuk dan tubuhnya penuh dengan darah. “itu adalah
hukuman orang yang suka mengadu hewan di saat hidupnya dibumi” ucap seseorang
misterius itu.
Doni pun sempat hening sejenak dan menangis “Betapa menyesalnya diriku
karna didunia aku tidak pernah melakukan kebaikkan sama sekali apa jadinya
kalau aku berada disini pasti siksaannya sangat lah pedih” ucap doni sambil
meneteskan air mata. “Jadi lah anak baik didunia dan patuhi semua perintah
tuhanmu dan jauhi larangannya, maka engkau akan dikenal oleh penduduk langit”
jawab seseorang dengan wajah bercahaya itu. “aku akan menunjukkan orang-orang
yang baik pada masa hidupnya” tambahnya lagi.
Seketika itu pundak doni di sentuh olehnya dan seketika itu juga suasana
berupa menjadi dingin sejuk. Doni pun membuka matanya dan melihat ternyata dia
di bawa ketempat yang begitu indah yang ia pun belum pernah mengunjunginya bau
harum khas yang belum ada di wewangian mana pun dibumi tercium oleh doni
burung-burung indah beterbangan disekitar doni. Beda dengan suasana yang
sebelumnya ia rasakan.
Orang-orang yang doni lihat tidak ada yang di siksa atau dihukum. Justru,
disini orang-orang begitu menikmatinya. Tampak seorang anak muda yang dilihat
oleh doni berjalan-jalan dengan ditemani oleh perempuan cantik yang belum ia
lihat sama sekali dibumi. “Ialah orang yang mati pada saat pertempuran (syahid)
dan dia sedang ditemani oleh bidadari-bidadari yang sangat menawan” kata
seorang itu. Doni pun beranggapan ini adalah surga dimana orang-orang disini
adalah orang yang terpilih dan baik pada saat hidupnya.
Seorang bidadari berjalan di dekatnya doni pun penasaran apakah dia nyata atau
tidak lalu ia mencoba menyentuh bidadari itu. Seketika ia tersadar bahwa
dirinya sedang tidur diatas kasur rumah sakit dan ia melihat sekelilingnya
ternyata ada ayah dan ibunya dan juga saudara-saudaranya. “Akhirnya, kamu
bangun nak” ucap ibu. “Sebenarnya aku sedang apa,bu?” jawab doni. “Setelah
kejadian kecelakaan itu kamu selamat nak tapi sayang teman-temanmu tidak dapat
terselamatkan hanya kamu yang selamat tetapi sayang kamu tidak sadarkan diri
selama 3 tahun” ungkap ibu panjang lebar. “Apa?! 3 tahun yang aku rasa baru
beberapa hari aku di ajak oleh orang yang wajahnya bercahaya mengunjungi neraka
dan surga” jawab doni menjelaskan.
Dan akhirnya 2 minggu kemudian doni bisa pulang kerumah. Dan dia masih
bertanya-tanya siapa seseorang yang 2x lebih tinggi darinya dan wajahnya sangat
bercahaya terang itu. Dan juga mengapa ia rasa baru beberapa hari menuju kealam
baka tetapi dibumi kenapa sudah 3 tahun lamanya. Setelah kejadian ini ia
menjadi berubah sangat ia menjadi anak yang sopan santun, bertanggung jawab dan
baik. Ia juga sering pergi kemasjid bergabung dengan anak-anak masjid sungguh
yang dia alami telah merubah hidupnya dan dia rasa ini lah Kehidupan Kedua nya.
~Kehidupan Kedua~
Kesimpulan :
Cerita diatas hanya karangan penulis yang ingin menyampaikan pesan kepada
pembaca bahwa sebaiknya kita segera melakukan perbuatan baik selagi masih
diberi kehidupan. Dan berlomba-lomba menabung amal baik untuk hari kelak nanti
sesungguhnya kita diakhirat nanti akan kekal. Mungkin juga waktu disana tidak
sama dengan disini kita disana baru 5hari tapi di bumi sama dengan 20tahun itu
berarti waktu kita dibumi ini sebenarnya cepat sekali mulai dari sekarang
berbuat baik lah kepada sesama. ~Sekian.
NB* jika nama karakter ada yang sama mohon maaf ini cuma sebuah cerita yang
dibuat oleh penulis untuk pembaca.
-CN-
-CN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar